
Pemerintah Pusat & Daerah Dengarkanlah - Jalankanlah Tulus!!! "Mulai Kuatir Terhadap Nilai Jiwa Kritis Rakyat - Warga Negara Indonesia" Mengapa Hal Itu Terjadi? (14/8/2025)
selamat bila benar turun untuk rakyat siapapun, langsung ke program NIK Tertera di dukcapil (kecuali yang telah miliki tempat duduk di pemerintah pusat dan daerah) jangan memakai rekening gendut kembali. ujung-ujung nya TPPK di BANK dihapus.
Ilmu Mustahil Jaiz, Merupakan tanya-tanya suatu jiwa kritisi masyarakat terhadap segala sesuatu aturan yang mengembangkan keilmuan para instansi di keinstitusian menjelang merdeka di tanah airku Indonesia - jadi pada muyer ke langit-langit dinding sel api jiwa resah rakyat.
dikarenakan adanya ketimpangan dalih-dalih proyek terselubung hingga penutup terhadap pengelolaan tanpa selaras nilai rasa. hingga muncul rasa "sadisisme validasi dari berbagai kota maupun daerah", kenapa begitu? jawaban ada di hal klasik tentang tata manajemen".
di pemerintahan pusat dan daerah (terkadang membuat anggaran di besar-besari kenyataan ke warga negara Indonesia "nihil" buat suatu rakyat yang seperti semut).
untuk itu jarapa kabupaten sekedar validasi bermain medsos saja, bilamana bekerja! bisa-bisa ke makan sendiri secara runtutan perhitungan (neraca in or out di kuantitas masyarakat berusaha dari kecil, tak diperhatikan dibeberapa dekade era-2025) atau duduk manis di tempat hotel-hotel dalam penusaha besar "seminar ini seminar itu, nyata real pondations nya tak dikerjakan dalam kinerja membangun pemerintah yang sepadan". siapa yang disalahkan - efisiensi!
ini bukan; penyalahan siapapun akan tetapi membekali pada "sadar diri saja, mediasi yang dilakukan satu sama lain pada sikut sana-sini jadinya warga negara Indonesia" menuntut di pasal 33 tertera di UUD 1945 termaktub se-cermat apa dan dimana maksud berjalan semestinya.
torehan ini pengingat! suara rakyat mulai bergeming - pengangguran lebih (+) bukan ( - ), bagaimana ini anak kedepan masa depan nya? apa dikecewakan atau dapat ketamakan rasa peduli dalam instansi dinas masih tebang pilih ( KKN - Jilid Masih Ada). Wah!!! besar atau kecil masyarakat pada teriak : where is't your promise in goverment? adakah staff dibeberapa kota dan daerah memiliki rasa nya tak terpakai : atau banyak pengkondisian dalih-dalih alih fungsi kemerdekaan berdaulat baru saja terbentuk. masih saja tak dapat berbuat jujur, baik, dan benar.
kritisionisme - jadi pukulan hati para pejabat, semua pengemban ilmu kependidikan diraih kinerja masih berharap cuil sana-sini akhirnya penuh kedustaan publik.
jiwa suatu rakyat memanggil semua seruan - bagaimana bisa sejahtera? bila sudah gerah di dada, itu dikarenakan ketamakan suatu "baldatun tyoibun wa'robbun ghofur", di peka atau non pemaju nilai ekonomi kehidupan masyarakat yang telah berjuang menahan haus, lapar, letih, hingga sama dikerja mengumpulkan yang halal saja sulit.
masih berjiwa "memakan uang lebih dari gaji kah?", maka dari itu ini titisan suara kecil masuk di tim keredaksian mengelola satu sisi demi sisi untuk meraih kehidupan nilai juang anggaran APBN dan APBD belum dijalankan fungsi secara benar-benar ke tangan rakyat.
pengusaha kecil ditindas, yang besar naik populer seperti kadal melelet kan lidahnya - sampai-sampai jiwa peran kotor dibeberapa staff masih saja terpasang di kelompok pengkondisian materi yang ; ada uang disayang! tak ada uang kalah ditendang! wow... amazing sang kancil pemikir tak kunjung stabil ruh-Nya ditempa ke sela-sela tertutur "keadilan sosial bagi seluruh rakyat".
jangan sampai di buka semua di kalangan pemerintah pusat dan daerah "jadi tak bening". hanya minta maaf, atau sebaliknya tercoreng dari segala reputasi murni didapat dalam sulit, mengentaskan kemiskinan disetiap daerah masing-masing.
nah . . . kabupaten pati, tergolong maju - kini jadi bubur dentuman jeritan suara rakyat jelas - fakta - bongkar lebih nyata tersirat "rakyat berniat : mundur itu bupati". dan masih banyak lagi atau kembali dari peran kabupaten tanpa bupati, (bisa : jadi? anak dan isteri malu) mau dicontohkan juga oleh staff ahli di jabatan fungsi yang melawan ketentuan dan ketetapan dalam keislaman "qodho dan qodar" di rukun iman ke-6 belum dijalani bagi umat islam.
rata-rata yang korupsi dstnya "notaben miliki agama", hal ini tak dipahami perjuangan pendiri-pendiri tokoh bangsa dan negara yang berjuang dengan kegigihan nya menjadi nama : Indonesia.
mana cara kalian yang menjabat, apa-apa diposting niat nya dalam implementasi kebijakan ter-share publik baru "sadar" bilamana ada unsur kejelekan berdasar munafiqun.
maju bangsa dan negara Indonesia, lihatlah nasib rakyat kecil (bisa jadi semut yang menggatelkan bilamana tanpa gubrisan serius diremehkan). nasihat panas hati dan dada suatu Warga Negara Indonesia (WNI).
semua termainkan rapih dalam kertas, namun kertas itu bisa menjatuhkan sakitnya suara-suara masyarakat memikirkan kinerja PNS, ASN, Hingga yang duduk tak jalani kemaslahatan baik dan benar tatanan diseluruh intitusi. #jilid per/jilid nasihat warga harus diperhatikan secara tumakninah kebangsaan yang mulia dicara memuliakan insan beradab.
agustus ini, akan muncul bantuan sosial - bilamana sudah ketamakan tersirat dibongkar? baru diberikan - butuh kami semua "gaji merata dalam otonomi daerah siapapun di Indonesia. bukan, sekedar "promise-promise etc..."
demikian pemberitahuan berita ini kami sajikan dalam kemasan di hari kemerdekaan RI - tolonglah!!! "jangan ulangi lagi bilamana menjabat dan mengemban tugas abdi rakyat. tak jadi jujur dalam keroposnya krisis dzhoir dan bathin di dada semua karena kecongkakan/pengakangan terhadap kami semua warga negara indonesia"(Widodo).
Red@Info-Rakyat Bersuara/Agustus Kemerdekaan RI/14/8/2025