
TEMANGGUNG – Kapolres Temanggung, Polda Jateng AKBP Rully Thomas, S.H., S.I.K., M.I.K. bertemu langsung dengan Ketua Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kabupaten Temanggung, Ustadz Drs. Makmun Pitoyo, M.Pd. Pertemuan yang berlangsung di Kantor Sekretariat PD Muhammadiyah ini bukan sekadar kunjungan formal, melainkan sebuah jembatan untuk membangun kembali kepercayaan dan sinergi antara aparat dan masyarakat guna menjaga situasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) yang kondusif khususnya di Kabupaten Temanggung pasca beberapa kejadian unjukrasa yang terjadi di Kabupaten Temanggung dan beberapa wilayah di Jawa Tengah.
Dalam suasana yang penuh kehangatan, Kapolres Rully Thomas memulai dialog dengan permohonan maaf yang tulus. Ia menyadari bahwa penggunaan gas air mata dalam upaya pembubaran massa unjuk rasa beberapa hari sebelumnya secara tidak langsung telah menimbulkan ketidaknyamanan, khususnya bagi warga masyarakat yang berdomisili dilingkungan terjadinya aksi pembubaran massa yang yang melakukan pengrusakan dan tidak mau membubarkan diri.
"Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya. Kami menyadari bahwa tindakan tersebut berdampak pula kepada masyarakat sekitar, termasuk warga Muhammadiyah," ujarnya. Selasa (9/9).
Lebih dari itu, Kapolres juga menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada seluruh masyarakat Temanggung atas peran aktif mereka dalam menjaga ketertiban. Mengingat keterbatasan personel, ia secara khusus memohon dukungan dan bantuan dari Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) untuk ikut serta dalam pengamanan objek vital dan fasilitas publik, demi menjamin keamanan bersama.
Di sisi lain, Ustaz Makmun Pitoyo juga menyambut baik pertemuan ini. Ia mengapresiasi langkah cepat Kapolres yang mau berdialog dan menjelaskan langsung situasi yang terjadi. Makmun Pitoyo menjelaskan bahwa jauh sebelum unjuk rasa pecah, pihaknya sudah mengeluarkan instruksi agar kader dan anggota Muhammadiyah tidak terlibat dalam aksi tersebut. Ia bahkan menyebut bahwa hanya segelintir mahasiswa dan satu pelajar yang sempat terikut dalam keramaian.
Pihak Muhammadiyah, kata Makmun, memahami bahwa situasi saat itu ditunggangi oleh provokator dari luar daerah. "Muhammadiyah akan senantiasa menjalin sinergi, kerja sama, dan komunikasi yang baik dengan Polres Temanggung," tegasnya.
Pertemuan ini menjadi bukti bahwa komunikasi dan silaturahmi adalah kunci utama dalam merawat kedamaian. Di tengah situasi yang rawan, pendekatan humanis dan saling pengertian menjadi jalan keluar terbaik untuk menjaga Kabupaten Temanggung tetap aman dan kondusif.
Red-Spyd